Yuhuuuuuu......
tidak bosan-bosannya saya menceritakan objek wisata di daerah saya, yaitu tapanuli utara.
kali ini saya ingin menceritakan sebuah objek wisata di desa dolok martumbur kecamatan Muara Tapanuli Utara, Sumatera Utara Indonesia.
Melihat keindahan Objek Wisata Danau Toba dari panatapan di Huta Ginjang, Desa Dolok Martumbur, Kecamatan Muara tidak ada duanya.
Soalnya, menurut pegamatan saya
ketika menatap/memandang dari Huta Ginjang, Danau Toba seperti langit membiru.
Disusul gelombang pengunungan yang ditumbuhi pepohonan pinus dan subur
sehingga lengkaplah pemandangan di Danau Toba.
“Setiap masa liburan sekolah, saya dan keluarga selalu berkunjung ke Huta Ginjang, walaupun hanya sebentar, rasa penat dan pemikiran yang suntuk menjadi hilang seketika,” katanya. teman-teman saya mengatakan, objek wisata ini memang mempunyai potensi dan keindahan tersendiri. Soalnya alamnya masih perawan.
“Saya merasa ada kelegaan tersendiri, bila memandang Danau Toba dari atas Panatapan ini,” ujarnya.
Informasi dari Dinas Pariwisata daerah
itu, panatapan Sijaba Hutaginjang ini merupakan wisata yang termuda di
Propinsi Sumatera Utara. Sebelumnya status kawasan ini adalah Hutan
Produksi Terbatas sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian dalam Surat
Keputusan No. 923/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982. Barulah pada
tahun 1993, tepatnya tanggal 5 Oktober 1993 melalui Keputusan Menteri
Kehutanan No 592/Kpts-II/1993 statusnya dialihkan menjadikan kawasan
taman wisata dengan luas sekitar 500 hektare.
Untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Waktu tempuh yang diperlukan sekitar 6 jam dengan route perjalanan dari Medan menuju Balige dan berakhir di Sosor Lumban sejauh lebih kurang 350 km.
Pada umumnya keadaan topografi lapangan
Taman Wisata Sijaba Hutaginjang datar hingga bergelombang sedang dengan
ketinggian 900 – 100 m dpl. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan
ferguson, Taman Wisata Sijaba Hutaginjang termasuk ke dalam klasifikasi
tipe B dengan curah hujan rata-rata pertahun 2.000-3.000 mm. Suhu udara
minimum 15o C dengan kelembaban rata-rata berkisar antara 90 – 100
persen.
Kawasan wisata ini terdiri dari dua
kawasan yang terpisah yaitu Sijaba dan Hutaginjang. Untuk menuju ke
taman wisata ini dapat menggunakan mobil atau kendaraan pribadi.
Disusul panatapan Hutaginjang merupakan kawasan hutan reboisasi yang didominasi oleh Pinus Merkusi. Belum lagi, jenis plora dan fauna banyak ditemui, jenis satwa seperti monyet, babi hutan, ayam hutan, berbagai jenis burung seperti belibis, elang, kutilang.jika berkunjung kke panatapan ini tidak ada biaya masuk atau tiket cukup hanya bayar parkir. Anda pasti tertarik kan, melihat indahnya pemandangan danau toba dari Panatapan Huta Ginjang.jadi gak usah kwatir karna anda tidak akan menyesal berkunjung kePanatapan HutaGinjang.
Sepanjang jalan menuju Muara mata kita akan dimanjakan dengan melihat pemandagan Danau Toba yang
sangat indah dari atas sampai bawah
disepanjang perjalanan .
Dengan jalan yang
berkelok-kelok menambah indahnya pemandangan
danau Toba yang sangat menarik. Muara adalah sebuak kecamatan yang
berada di pesisir pantai danau toba. Anda tidak perlu kwatir jika berkunjung ke
muara, karena disini dilengkapi dengan akomodasi yang lengkap. Maka anda tak
perlu bingung untuk mencari penginapan juga restoran-restorant yang menarik khas Batak, kaarena mayorritas
daerah Muara adalah 99% adalah suku batak. Anda mungkin takut karena selama ini
orang batak terkenal dengan manusia yang
keras ataupun kejam, tapi sebenarnya hanya logat ataupun cara berbicaranya dan suara saja yang keras.
Sebenarnya hati mereka mudah luluh. Jadi anda tak perlu takut ya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus